Senin, 28 Mei 2012

LP RASA NYAMAN Konsep Dasar Penyakit 1. Definisi Perubahan kenyamanan adalah suatu keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya. 2. Epidemiologi/insiden kasus 3. Penyebab/etiologi Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan kedalam 2 golongan yaitu penyebab yang berhubungan dengan fisik dan berhubungan dengan psikis. Secara fisik misalnya penyebab adalah trauma ( mekanik, thermal, kimiawi, maupun elektrik ), neoplasma, peradangan, gangguan sirkulasi darah dan lain – lain. - trauma mekanik menimbulkan nyeri karena ujung – ujung saraf bebas mengalami kerusakan akibat benturan, gesekan, ataupun luka. - trauma thermal menimbulkan nyeri karena ujung saraf reseptor mendapat rangsangan akibat panas atau dingin - trauma kimiawi terjadi karena tersentuh zat asam atau basa yang kuat - trauma elektrik dapat menimbulkan nyeri karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri. - neoplasma menyebabkan nyeri karena terjadinya tekanan atau kerusakan jaringan yang mengandung receptor nyeri dan juga karena terikan, jepitan atau metaphase Nyeri pada peradangan terjadi karena kerusakan ujung - ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Nyeri yangdisebabkan oleh faktor – faktor psikologis merupakan nyeri yang dirsakan bukan karena penyebab organic melainkan akibat trauma psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik 4. Faktor predisposisi Demam, posisi yang tidak tepat, aktivitas yang berlebihan 5. Patofisiologi terjadinya penyakit Berdasarkan karakteristik klinis yang muncul timbul banyak opini mengenai jenis – jenis mekanisme terjadinya nyeri. Sebuah klasifikasi berdasarkan patofisiologi dibagi secara luas syndrome nyeri yaitu nociceptive, neuropathic, phychogenic, campuran atau idiopathic. Didalam diktat dibahas mengenai patofisiologi nyeri nociceptive. Nociceptive pain Secara klinis sensasi nyeri dikatakan “ nociceptive jika nyeri tersebut secara langsung berkaitan dengan derajat kerusakan jaringan. Nociceptive terdiri dari 4 proses transduction, transmission, modulation, dan perception 6. Klasifikasi Nyeri dapat diklasifikasikan kedalam beberapa golongan berdasarkan tempat, sifat, berat ringannya nyeri dan waktu lamanya serangan. Nyeri berdasarkan tempatnya 1. Pheriperal pain yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh misalnya kulit 2. Deep pain yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih dalam 3. Refered pain yaitu nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit organ atau struktur dalam tubuh yang ditransmisikan kebagian tubuh di daerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri 4. Sentral pain yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan p`da system saraf pusat, spinal cord, batang otak, thalamus dan lain – lain. Nyeri berdasarkan sifatnya 1. Incidental pain yaitu nyeri yang timbul sewaktu – waktu atau hilang 2. Steady pain yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam waktu yang lama. 3. Paroxysmal pain yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali. Nyeri biasanya menetap sekitar 10 – 15 menit, lalu menghilang kemudian timbul lagi. Nyeri berdasarkan berat ringannya 1. Nyeri rendah yaitu nyeri dengan intensitas rendah 2. Nyeri sedang yaitu nyeri yang menimbulkan reaksi 3. Nyeri berat yaitu nyeri dengan intensitas yang tinggi Nyeri berdasarkan waktu lamanya serangan 1. Nyeri akut yaitu nyeri yang dirasakan dalam waktu yang singkat dan berakhir kurang dari 6 bulan, sumber dan daerah nyeri diketahui dengan jelas seperti luka operasi. 2. Nyeri kronis yaitu nyeri yang dirasakan lebuh dari 6 bulan dan polanya beragam. 7. Gejala Klinis - individu memperlihatkan atau melaporkan ketidaknyamanan - diaforesis ( berkeringat) - posisi berhati – hati - raut wajah kesakitan - menangis, merintih - terasa sesak pada abdomen 8. Pemeriksaan Fisik tekanan darah, nadi dan pernapasan meningkat 9. Pemeriksaan diagnostik/penunjang - Pemeriksaan Laboratorium - Radiologi - 10. Prognosis 11. Therapy/tindakan perawatan Sentuhan terapeutik adalah suatu therapy yang digunakan untuk mengembalikan keseimbangan kelapngan energy klien Akupresur adalah suatu therapy yang mempelajari alur energi dan memberi tekanan pada titik- titik tertentu disepanjang alur untuk meningkatkan kondisi yang lebih sehat. Relaksasi dan tekhnik imajinasi Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress. Tekhnik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyeri. Dalam imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan dalam pikiran, berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap klien dapat mengurangi rasa nyerinya Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu informasi tentang respon fisiologis misalnya tekanan darah. Hipnosis diri dapat membantu mengubah persepsi nyeri melaui pengaruh sugesti positif. Mengurangi persepsi nyeri adalah suatu cara sederhana untuk meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau mencegah stimulus nyeri 12. Penatalaksanaan - kurangi adanya kurang pengetahuan: jelaskan sebab sebab perubahan kenyamanan kepada individu - berikan informasi yang akurat untuk mengurangi rasa nyaman - berikan individu kesempatan untuk beristirahat A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian Kaji adanya faktor – faktor yang menyebabkan nyeri: A. Pembedahan B. Prosedur diagnostic infasif C. Trauma ( fraktur, luka bakar ) D. Lamanya penekanan pada bagian tubuh karena imobilitas E. Penyakit kronis ( kanker ) F. Gangguan akut ditandai oleh sumbatan pada aliran darah atau embolisme paru Kaji nnyeri yang berhubungan dengan: A. factor – factor yang meragsang nyeri Ø Apa yang membuat nyeri bertambah buruk? Ø Apa yang mengurangi nyeri B.Kualitas Ø Nyeri dirasakan seperti apa? Ø Apakah nyeri dirasakan tajam, tumpul, ditekan dengan berat, berdenyut sperti diiris, atau tercekik? B. Region Ø Dimana nyeri tersebut? Ø Apakah nyeri menyebar atau menetap pada satu tempat? C. beratnya Ø Apakah nyeri ringan sedang atau berat? Ø Seberapa berat nyeri yang dirasakan? D. Waktu Ø Berapa lama nyeri dirasakan? Ø Apakah nyeri terus menerus atau kadang – kadang? 2. Diagnosa keperawatan yang mungkin Menurut nanda ( 2003 ), diagnosis keperawatan untuk klien yang mengalami nyeri atau ketidaknyamanan: Nyeri akut Ø Berhubungan dengan: - Klien cedera ( bilogi, psikologi, kimia fisik ) Ø Ditandai dengan: - Melaporkan nyeri secara verbal atau non verbal - Menunjukan kerusakan - Posisi untuk mengurangi nyeri - Gerakan untuk melindungi - Tingkah laku untuk berhati – hati - Gangguan tidur ( mata sayu, tampak lelah, sulit atau gerakan kacau dan menyeringai) - Fokus pada diri sendiri Nyeri kronis Ø Berhubungan dengan: - Ketidakmapuan psiko sosial atau fisik secara kronis Ø Ditandai dengan - Perubahan berat badan - Perubahan pola tidur - Kelelahan - Takut cedera kembali - Interksi dengan orang lain menurun - Perubahan kemampuan dalam melakukan aktifitas 3. Rencana tindakan dan rasionalisasi Ø Kurangi dan batasi faktor – faktor yang menambah nyeri Ø Gunakan berbagai tekhnik non invasit untuk memodifikasi nyeri yang dialami Ø Gunakan cara – cara untuk mengurangi yang optimal seperti berikan analgesic sesuai dengan program yang ditentukan 4. Evaluasi Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri diantaranya: Ø Hilangnya perasaan nyeri Ø Menurunnya intensitas nyeriadanya respon fisiologis yanga baik Ø Pasien mampu melakukan aktifitas sehari – hari tanpa keluhan nyeri Daftar Pustaka Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medika. Tarwoto dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika. Potter dan Perry. 2005. Buku ajar Fundamental Keperawatan Volume 2,Edisi 4 . Jakarta : EGC